Mengapa Gejala FLUTD Sering Kembali dan Apakah Pemeriksaan Tumor Penting
- WAN NURUL SYAMIMI BINTI YAHYA WAN HASSAN
- 24 Sep
- 3 min membaca
Gejala FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada kucing. Banyak pemilik kucing merasa cemas saat melihat hewan peliharaan mereka mengalami kesulitan berkemih atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan. Dalam situasi ini, satu pertanyaan penting muncul: mengapa gejala ini sering kambuh dan apakah pemeriksaan untuk tumor diperlukan? Pada artikel ini, kita akan membahas penyebab kambuhnya FLUTD dan pentingnya melakukan pemeriksaan tumor.
Apa Itu FLUTD?
FLUTD adalah istilah umum yang mencakup beberapa kondisi yang mempengaruhi saluran kemih bagian bawah kucing. Gejala yang sering terlihat termasuk kesulitan berkemih, darah dalam urin, dan frekuensi berkemih yang tinggi tanpa hasil. Menurut sebuah studi, sekitar 1 dari 100 kucing diperkirakan mengalami FLUTD dalam hidup mereka, dan ini bisa sangat menyakitkan bagi kucing. Jika tidak ditangani dengan cepat, FLUTD dapat menyebabkan komplikasi serius.
Penting bagi pemilik kucing untuk memahami gejala dan penyebab FLUTD. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kucing yang memiliki akses terbatas ke air lebih rentan terhadap masalah saluran kemih.
Penyebab Kambuhnya FLUTD
Gejala FLUTD sering kambuh karena beberapa faktor pemicu yang belum teratasi. Di bawah ini adalah beberapa penyebab umum yang mungkin menjadi penyebab kambuhnya FLUTD:
Stres: Kucing adalah hewan yang peka terhadap perubahan di sekitarnya. Stres akibat perubahan rutinitas, kehadiran hewan baru, atau bahkan perubahan cuaca bisa memicu kambuhnya gejala, seperti berkemih di luar kotak pasir.
Diet yang Tidak Tepat: Jenis makanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan pembentukan kristal atau batu di saluran kemih. Misalnya, makanan yang kaya akan mineral tertentu, seperti magnesium, dapat meningkatkan risiko FLUTD hingga 30%.
Dehidrasi: Kucing yang tidak cukup minum berisiko mengalami masalah saluran kemih. Rata-rata, kucing dewasa perlu mengonsumsi sekitar 60 ml air per kg berat badan setiap hari.
Infeksi Saluran Kemih: Infeksi dapat menyebabkan peradangan dan ketidaknyamanan, yang sering kali memicu gejala FLUTD. Menurut satu studi, sekitar 10% kucing yang menderita FLUTD juga menderita infeksi saluran kemih.
Dengan memahami penyebab kambuhnya FLUTD, pemilik kucing bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya masalah ini.

Kapan Harus Mencurigai Tumor?
Meskipun banyak kasus FLUTD dapat diatasi, kadang-kadang gejala ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti tumor. Tumor pada saluran kemih kucing bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan FLUTD. Beberapa tanda yang dapat membantu pemilik kucing mencurigai adanya tumor adalah:
Gejala yang Berulang: Jika kucing Anda terus-menerus mengalami gejala FLUTD meskipun telah dirawat, seperti berkemih berdarah, mungkin ini pertanda adanya tumor.
Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius. Sebuah studi menunjukkan bahwa lebih dari 20% kucing yang menderita tumor kehilangan berat badan secara drastis.
Darah dalam Urin: Kehadiran darah dalam urin yang tidak kunjung hilang setelah perawatan harus menjadi perhatian. Ini dapat menunjukkan masalah yang lebih serius.
Kesulitan Berkemih yang Parah: Jika kucing Anda mengalami kesulitan berkemih yang ekstrem, ini bisa menunjukkan adanya obstruksi yang disebabkan oleh tumor atau masalah lain.
Jika Anda menduga adanya tumor, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter hewan. Waktu dapat menjadi faktor penting dalam penanganan.

Pentingnya Pemeriksaan untuk Tumor
Pemeriksaan untuk tumor diperlukan, terutama jika kucing Anda menunjukkan gejala FLUTD yang berulang. Lakukanlah pemeriksaan yang dianjurkan oleh dokter hewan, yang mungkin meliputi:
Ultrasonografi: Untuk melihat struktur saluran kemih dan 'memetakan' adanya massa atau tumor.
Rontgen: Untuk memeriksa adanya batu atau tumor yang mungkin tidak terlihat pada pemeriksaan fisik.
Analisis Urin: Untuk mendeteksi sel-sel abnormal atau tanda-tanda infeksi yang menunjukkan masalah kesehatan serius.
Dengan melakukan pemeriksaan, dokter hewan dapat memberikan diagnosis tepat dan merencanakan perawatan yang sesuai.




Komen